Daftar Isi:
  • Limbah cair tepung tapioka mengandung nitrogen dan phospor sehingga dapat digunakan sebagai media pertumbuhan Chlorella vulgaris. Chlorella vulgaris mengeluarkan senyawa antimikrobia (Chlorellin) pada saat terjadi persaingan antar sel untuk memperebutkan sisa nutrien yang masih tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat kemampuan pertumbuhan Chlorella vulgaris pada medium limbah cair tapioka dan melihat aktivitas antimikrobia Chlorella vulgaris yang dilallturkan dalam limbah cair tapioka. Limbah cair tapioka yang digunakan sebagi media tumbuh adalah konsentrasi 30%, 50010 dan 70%. Tiap media diinokulasi dengan 10% inokulum Chlorella vulgaris Ialu diinkubasi selama 5 hari. Sedangkan media kontrol yang digunakan adalah Chlorella vulgaris yang ditumbuhkan pada media Walne dan limbah cair tapioca konsentrasi 1000/0 tanpa k."Ultu Chlorella vulgaris. Pengujian adanya aktivitas antimikrobia dilakukan dengan metode difusi agar. Diameter zona jernih yang terbentuk diukur dengan jangka sorong dan dilakukan pengukuran selama 5 hari tiap 6 jam dengan bakteri enguji £schericia coli dan Bacillus Si,b ilis. Pertumbuhan Chlorella vulgaris tertinggi adalah pada konsentrasi 70% dengan nilai laju pertumbuhan spesifik (11) 4, 392 sellhari dan waktu penggandaan selnya (dt) 0,468 hari. Aktivitas antimikrobia tertinggi pada bakteri penguji Eschericill coli adalah Chlorella vulgaris yang ditumbuhkan pada limbah cair tepung tapioka konsentrasi 70% dengan rata-rata diameter zona jernih 1,13 mm. Sedangkan untuk bakteri penguji Bacillus subtilis aktivitas antimikrobia tertinggi adalah C 'lorella vulgaris yang ditumbuhkan p'ada limbah cair tepung tapioka konsentrasi 50° 0 i.iengan diameter rata-rata 1.13 mm.