ANALISIS KINERJA PELAYANAN RUAS JALAN KOTA SEMARANG AKIBAT PERUBAHAN HARGA BBM BERSUBSIDI TAHUN 2014
Main Author: | Ruktiningsih, Rudatin |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurusan Teknik Sipil UNIKA Soegijapranata
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unika.ac.id/7574/1/Lap.penelitian%20Rudatin2.pdf http://repository.unika.ac.id/7574/ |
Daftar Isi:
- Tingginya jumlah kendaraan pribadi terutama sepeda motor tentunya berakibat berbagai permasalahan transportasi di Kota Semarang salah satunya adalah krisis energi terutama bahan bakar fosil yang merupakan pasokan utama energi bagi kendaraan bermotor. Namun sayangnya penggunaan BBM oleh sebagian besar kendaraan bermotor di Indonesia adalah BBM bersubsidi mengingat harganya yang murah. Pemerintah pada bulan November 2014 menaikkan harga BBM bersubsidi yaitu premium dari Rp. 6500 menjadi Rp. 8500 dan solar naik dari Rp. 5500 menjadi Rp. 7500. Kenaikan ini tentunya akan mempengaruhi pergerakan kendaraan di Kota Semarang karena jumlah kendaraan bermotor di kota tersebut adalah hampir 2 juta. Representasi perilaku jumlah kendaraan yang bergerak di jalan raya adalah dinyatakan dalam volume lalu lintas dan akan mempengaruhi kinerja pelayanan jalan raya tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan survey volume lalu lintas sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM di Jalan Setiabudi dan Jalan Majapahit sekaligus dianalisis dengan kinerja operasional jalan tersebut diperoleh hasil bahwa sebelum kenaikan BBM bersubsidi adalah 4373,33 smp/jam dan 1618,33 smp/jam, sedangkan paska kenaikan BBM bersubsidi adalah 4302,66 smp/jam dan 1797 smp/jam. VCR kedua jalan tersebut sebelum kenaikan BBM bersubsidi adalah sebesar 0,73 dan 0,22 sedangkan setelah kenaikan BBM bersubsidi sebesar 0,72 dan 0,22. Berdasarkan perolehan tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang berarti terhadap volume lalu lintas dan kinerja ruas jalan akibat perubahan harga BBM bersubsidi artinya harga BBM bersubsidi tidak mempengaruhi pergerakan kendaraan di ruas jalan Setiabudi dan Jalan Majapahit.