HUBUNGAN ANTARA VARIABEL WARNA DAN VARIABEL FISIKOKIMIA UTAMA BUAH PISANG AMBON (Musa sapientum L.) SELAMA PENYIMPANAN
Daftar Isi:
- Warna dipertimbangkan sebagai salah satu parameter yang penting, menentukan kualitas suatu buah. Penampakan buah yang baik akan mempengaruhi penerimaan konsumen. Pisang ambon (Musa sapientum L.) merupakan salah satu buah klimakterik yang disukai masyarakat dan kaya akan kandungan gizi dan mineral. Temperatur dan CaCl2 sering digunakan untuk menghambat kematangan buah pisang ambon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan fisikokimia yang terjadi pada buah pisang ambon selama penyimpanan, mengetahui hubungan warna dengan variabel fisikokimia yang utama pada buah tersebut, serta untuk mengetahui perlakuan yang tepat yang dapat digunakan untuk mempertahankan mutu pisang ambon. Pisang ambon diberi perlakuan pada beberapa tingkat yaitu perlakuan kontrol, perendaman air hangat selama 30 menit, perendaman air hangat dan 4% CaCl2 selama 30 menit, serta perendaman 4% CaCl2 selama 30 menit. Masing-masing perlakuan pisang ambon disimpan pada suhu ruang selama 6 hari. Analisa yang dilakukan meliputi fisik dan kimia. Pengujian fisik meliputi warna (L*, a*, b*, ΔE), tekstur, dan berat sedangkan pengujian kimia meliputi kadar air, total gula, pH, vitamin C, dan kalsium. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa perendaman air hangat dan CaCl2 merupakan perlakuan yang baik karena dapat menghambat laju perubahan fisikokimia utama sehingga mencegah kerusakan. Parameter warna L*, a*, b*, dan ΔE berhubungan dengan semua variabel fisik kimia (berat, tekstur) dan kimia (kadar air, total gula, pH, kalsium kecuali variabel vitamin C). Firmness daging memiliki sumbangan tertinggi terhadap parameter warna L*, a*, b*, ΔE berturut-turut sebesar 73,453%, 90,022%, 72,853%, 88,387%.