Daftar Isi:
  • Di daerah pulau Jawa yang padat penduduknya, masih berada dalam tingkatan yang layak untuk aktivitas pertanian di kawasan urban, seperti pengolahan padi di Sayung, Semarang Utara dan Selatan. Aktivitas pertanian di lahan yang tercemar berdekatan dengan industri berpotensi mencemari hasil pangan. Sumber terbesar polusi di lahan ini adalah kontaminasi industri air yang digunakan untuk irigasi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kandungan logam berat dalam biji padi dari dua lokasi dan untuk mengevaluasi risiko keamanan konsumsi untuk masyarakat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Biji Padi dari Sayung (Demak) memiliki konsentrasi logam lebih tinggi dibandingkan dari Tembalang (Semarang). Konsentrasi tertinggi logam Cu di Sayung sebesar 6,513± 0,941μg/g berasal dari posisi Selatan dengan jarak 1 Km dari sumber pencemaran. Konsentrasi tertinggi logam Pb di Sayung sebesar 11,740±4,183μg/g berasal dari posisi Utara dengan jarak 0 Km dari sumber pencemaran. Konsentrasi tertinggi logam Cd di Sayung sebesar 0,433±0,178μg/g berasal dari posisi Selatan dengan jarak 1 Km dari sumber pencemaran. Konsentrasi tertinggi logam Fe sebesar 47,1038±6,24553μg/g berasal dari posisi Utara dengan jarak 0 Km dari sumber pencemaran. Nilai Maksimum Konsumsi untuk masingmasing logam adalah MCL Cu tertinggi 8,4x103g/minggu untuk laki-laki untuk perempuan 7x103g/minggu. MCL Cd sebesar 455x102g/minggu untuk laki-laki dan 385x102g/minggu untuk perempuan. Untuk MCL Pb tertinggi untuk laki-laki sebesar 162,5x103g/minggu dan MCL untuk perempuan diperoleh nilai sebesar 137,5x103g/minggu.