PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP KARAKTERISTIK MOLEKULER PROTEIN PADA ADONAN, KARAKTERISTIK FISIK DAN ANTIKVITAS ANTIOKSIDAN PADA PRODUK ROTI KUKUS
Daftar Isi:
- Salah satu produk yang digemari oleh masyarakat Indonesia adalah roti kukus. Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan roti kukus ini adalah tepung terigu protein rendah. Protein yang terkandung dalam tepung terigu terdiri dari glutenin dan gliadin. Apabila kedua protein ini berikatan dengan air dapat membentuk jaringan gluten. Gluten berperan penting untuk menjadikan adonan bersifat elastis. Saat proses pengadukan dapat memicu terjadinya reaksi oksidasi yang akan mempengaruhi terjadinya pertukaran ikatan disulfida (SS) dan gugus sulfidril (SH) dalam gluten, sehingga penambahan senyawa antioksidan diperlukan karena dapat mempengaruhi pertukaran ikatan tersebut. Jahe merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki potensi sebagai sumber antioksidan. Penambahan jahe dalam pembuatan roti kukus selain dapat menambah nilai fungisional pada roti kukus, juga dapat mempengaruhi karakteristik fisik dan molekuler protein. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan jahe yang diaplikasikan ke dalam adonan tepung terigu terhadap tingkat kekerasan (hardness) dan karakteristik molekuler protein, dan pengaruhnya pada aktivitas antioksidan dan karakteristik fisik roti kukus. Pada penelitian ini, jahe yang ditambahkan dalam adonan tepung terigu maupun roti kukus yaitu dengan konsentrasi 1,5% dan 3%. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak jahe, kemudian adonan tepung terigu, dan pembuatan roti kukus. Adonan tepung terigu yang mengandung jahe diuji tingkat kekerasannya dan difraksinasi untuk mendapatkan fraksi protein gluten yang digunakan untuk mengetahui karakteristik molekuler yang dilihat dari berat molekul glutennya. Sedangkan roti kukus diuji aktivitas antioksidan dan uji fisiknya yang meliputi uji tingkat kekerasan, warna, dan volume pengembangan. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan jahe dengan konsentrasi 1,5% dan 3% dapat meningkatkan hardness dan merubah berat molekul glutenin pada adonan tepung terigu. Sedangkan penambahan jahe pada roti kukus akan meningkatkan hardness, dan memberikan warna kuning kehijauan, tetapi volume pengembangan roti kukus semakin kecil. Selain itu, dengan adanya penambahan jahe, aktivitas antioksidan pada roti kukus semakin meningkat.