MEKANISME PERTAHANAN EGO PADA KARYAWAN DENGAN HIV/AIDS
Daftar Isi:
- AIDS (acquired immune deficiency syndrome) adalah salah satu penyakit kategori kronis, yang muncul karena adanya infeksi yang disebabkan oleh masuknya virus yang disebut HIV(human immunodeficiency virus) (Wartono. 2000. Hlm.xiii). HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan dianggap menakutkan karena dapat menyerang usia berapapun termasuk karyawan. Karyawan atau orang yang bekerja pada suatu perusahaan dan terdiagnosis HIV/AIDS disebut dengan karyawan dengan HIV/AIDS. Karyawan dengan HIV/AIDS mengatasi ketakutan akan bahaya HIVA/IDS dengan mekanisme pertahanan ego (Ghufron. 2010. hlm.21). Subjek Penelitian menggunakan lima karyawan positif HI/AIDS dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi serta triangulasi sumber yaitu wawancara kepada teman subjek untuk memastikan validitas data (Sutopo. 2006. hlm. 60). Berdasarkan hasil penelitian, mekanisme pertahanan ego yang digunakan oleh kelima subjek adala rasionalisasi, pembentukan reaksi, sublimasi, kompensasi, dan penyangkalan. Penggunaan mekanisme pertahanan ego ini ternyata tidak efektif digunakan karena para subjek yang awalnya hanya mengalami kecemasan akan mati karena penyakitnya, setelah menggunakan mekanisme pertahanan ego justru semakin meluas seperti pusing, bingung, tidak bisa tidur, sedih, merasa sendiri dan banyak lagi perasaan negatif lain yang muncul