Daftar Isi:
  • Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan salah satu jenis ikan yang diawetkan menjadi produk pindang,yang banyak diproduksi sebagai produk home industry di Weleri, Jawa Tengah. Pemindangan menggunakan larutan garam jenuh dan pemasakan suhu tinggi merupakan proses pengolahan yang dilakukan masyarakat setempat. Proses pengolahan tersebut dapat menurunkan kandungan nutrisi pada pindang. Selain itu, ikan pindang termasuk produk yang tidak tahan lama, maka perlu adanya upaya pengawetan pada produk tersebut. Upaya pengawetan pada produk olahan ikan dapat dilakukan dengan perendaman dalam ekstrak rempah-rempah seperti jahe (Zingiber officinale), lengkuas (Languas galanga), kunyit (Curcuma domestica), dan kluwak (Pangium edule Reinw). Jenis rempah ini diketahui dapat menghambat kerusakan secara mikrobiologis pada produk ikan, Perlakuan yang digunakan yaitu pindang garam in situ (Weleri) sebagai kontrol, perendaman dalam ekstrak jahe 30%, perendaman dalam ekstrak lengkuas 30%, perendaman dalam ekstrak kunyit 30%, dan perendaman dalam ekstrak kluwak 30%. Identifikasi dilakukan pada ikan tongkol segar, pindang tongkol Weleri pada penyimpanan hari ke-3, dan pindang tongkol ekstrak rempah (jahe, lengkuas, kunyit, dan kluwak) pada penyimpanan hari ke-3. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang tumbuh pada pindang tongkol produksi Weleri dan pindang tongkol dengan ekstrak rempah (jahe, lengkuas, kunyit, dan kluwak). Hasil pengujian membuktikan bahwa pada penyimpanan hari ke-2, pindang tongkol produksi Weleri mulai ditumbuhi jamur, sedangkan pindang tongkol dengan ekstrak rempah (jahe, lengkuas, kunyit, dan kluwak) mulai ditumbuhi jamur pada hari ke-3.