Analisis Pengaruh Perubahan Nilai Tukar IDR-USD dan Perubahan Inflasi terhadap Return Indeks Sektor Manufaktur pada Krisis Ekonomi Indonesia
Daftar Isi:
- Eksistensi perusahaan manufaktur menjadi sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi dan dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.Pertumbuhan ekonomi menggambarkan ekspansi GDP potensial dan sektor manufaktur merupakan penyumbang kontribusi terbesar dalam PDB Indonesia. Ekspor manufaktur merupakan salah satu pangsa terbesar di Indonesia, dan ekpor merupakan salah satu fokus untuk menstabilisasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Kestabilan perekonomian juga dipengaruhi oleh fluktasi atau perubahan kurs dan perubahan inflasi. Pasca krisis ekonomi 1998, perekonomian Indonesia mengalami situasi yang cukup rentan. Pada periode 2004-2013, Indonesia telah mengalami tiga kali krisis ekonomi, yaitu pada tahun 2005, 2008, dan 2013, di mana pada krisis-krisis tersebut Indonesia mengalami lonjakan perubahan nilai tukar dan inflasi yang cukup tajam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan (Δ) nilai tukar IDR-USD dan perubahan inflasi secara parsial terhadap return indeks sektor manufaktur pada krisis ekonomi Indonesia periode 2004-2013. Objek penelitian adalah indeks harga pasar sektor manufaktur yang dikeluarkan oleh BEI selama periode tahun 2004-2013. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Total sampel penelitian sebanyak 120. Data-data penelitian disusun dalam bentuk time series. Pengujian hipotesisdilakukan dengan model regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap return indeks sektor manufaktur.Melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan return indeks sektor manufaktur mengalami penurunan. Ini dikarenakan struktur produksi perusahaan-perusahaan manufaktur cenderung banyak mengandung bahan baku impor. Sedangkan perubahan inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return indeks sektor manufaktur.Ini dikarenakan produk-produk manufaktur cenderung dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat dan masih dibutuhkan oleh masyarakat walau mengalami kenaikan harga. Besarnya pangsa pasar produk manufaktur yang diekspor juga menyebabkan inflasi dalam negeri tidak berpengaruh. Kata Kunci : Perubahan (Δ), Nilai tukar, inflasi, return indeks, manufaktur, dan krisis ekonomi.