MAL UMKM DI KOTA SEMARANG
Daftar Isi:
- UMKM di Indonesia terus bertumbuh dan bertambah banyak jumlahnya. Secara umum UMKM memiliki potensi untuk menyerap tenaga kerja Indonesia hingga 97%. Begitu pula perkembangan UMKM di Jawa Tengah, diketahui ada yang telah mengadakan pameran hingga Singapura dan Belgia. Hal itu menunjukkan bahwa ada UMKM mampu “naik kelas”. Meskipun masih banyak UMKM yang terkendala kekurangan modal, keterbatasan manajerial, dan keterbatasan promosi. Dalam menanggapi hal itu Pemerintah telah berupaya memberi bantuan melalui pemberian subsidi, memberi insentif perpajakan, hingga diterbitkannya peraturan tentang UMKM. Ada pula pusat perbelanjaan modern / mal yang menyediakan tempat khusus untuk UMKM, meskipun masih terbatas jumlahnya. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, muncul gagasan untuk membuat Mal UMKM di Jawa Tengah, dengan lokasi di Kota Semarang. Adanya konsep mal yang memperhatikan kenyamanan fisiologis, sirkulasi ruang yang dinamis, dan menyediakan fasilitas lengkap diharapkan dapat membantu UMKM “naik kelas”. Mal yang berupa pusat perbelanjaan yang telah berevolusi sejak lama, pasti memiliki standar tersendiri secara arsitektural dan pengelolaannya. Sebagai wadah UMKM, bangunan mal UMKM juga perlu menyesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Maka bangunan mal harus dapat secara ekonomis dan efisien menggunakan energi dan sumber daya alam. Dengan begitu, untuk mencapai hal itu diperlukan prinsip sustainable architecture dalam merancang. Bangunan mal juga harus memperhatikan tampilan hingga detail desain bangunan mal harus mampu mengikuti zaman. Maka dari itu, dipilihlah tema desain arsitektur kontemporer agar desain mal atraktif dan memiliki daya jual sehingga mampu menarik pengunjung maupun calon penyewa tenant. Tujuan proyek ini adalah memberi wadah yang dapat membantu perkembangan dan memaksimalkan potensi UMKM di Jawa Tengah. Dengan begitu, perekonomian juga dapat meningkat dan memajukan kesejahteraan Indonesia.