Daftar Isi:
  • Perubahan gaya hidup dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan terlihat melalui meningkatnya konsumsi pada komoditas pangan ternak secara signifikan salah satu nya adalah produk susu. Namun peningkatan konsumsi susu ini juga berakibat pada isu masalah pengelolaan dan kelangkaan air. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kelangkaan air salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penelusuran lebih lanjut tentang water footprint. Adanya indikator water footprint dapat membantu dalam pengambilan keputusan dalam membangun kebijakan produksi. Review ini bertujuan untuk mempelajari analisis water footprint pada susu sekaligus mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap nilai water footprint pada susu. Selain itu review ini juga bertujuan untuk membandingkan nilai water footprint yang dihitung dengan metoda LCA dan WFN. Review ini dilakukan dengan empat tahap yaitu identifikasi masalah, pengumpulan literatur, penyaringan literatur, dan analisis serta tabulasi data. Hasil dari review ini menunjukkan bahwa sistem farming dan pemberian pakan berpengaruh terhadap nilai water footprint yang dihasilkan. Sistem farming intensive dan pemberian pakan low concentrate merupakan cara budidaya sapi yang memiliki nilai water footprint paling rendah. Serta perhitungan water footprint dengan metode LCA memiliki fokus utama yang berbeda dengan perhitungan dengan metode WFN, sehingga hasil perhitungannya pun berbeda