REVIEW PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEBU (Saccharum officinarum) SEBAGAI BAHAN PENGEMAS REVIEW : THE UTILIZATION OF SUGARCANE BASE WASTE (Saccharum officinarum) AS A PACKAGING MATERIAL
Daftar Isi:
- Kebutuhan bahan pembungkus salah satunya adalah kertas mengalami peningkatan yang tajam di jaman sekarang. Sedangkan bahan baku dalam pembuatan kertas yaitu kayu jumlahnya sangat terbatas terbatas. Selain itu Kehilangan limbah pangan merupakan permasalahan yang cukup serius karena merupakan pemborosan bahan mentah, waktu, energy maupun tenaga kerja. Namun masalah itu dapat diselesaikan dengan menggunakan bahan baku kertas non-wood seperti ampas tebu. Tujuan dari penulisan skripsi literature review ini adalah untuk menganalisis kandungan dari ampas tebu, melihat karakteristiknya, dan juga mempelajari jenis pengolahan dan bentuk yang dapat dihasilkan menjadi kemasan. Metode penulisan literature review ini terdiri dari tahapan yaitu menentukan topik permasalahan, mengumpulkan dan menyaring literatur awal, melakukan analisis kesenjangan, membuat desain konseptual, mengumpulkan dan menyaring literatur utama, melakukan analisis dan tabulasi data, mengumpulkan literatur tambahan, dan menulis literature review. Limbah ampas tebu dihasilkan dari proses pembuatan gula yang hanya menggunakan sari dari tebu itu sendiri sehingga menyisakan ampas tebu yang dapat mencapai 32% dari berat tebu awal. Produksi tebu di Indonesia cukup tinggi namun pemanfaatan limbahnya masih belum maksimal. Dengan memanfaatkan limbah biomassa seperti ampas tebu dapat memenuhi kebutuhan kayu pada produksi kertas. Ampas tebu baik untuk pembuatan kemasan karena mengandung serat selulosa yang tinggi. Pemanfaatan paling banyak yaitu pada pembuatan kertas, film dan pulp molding. Tantangan dari pemanfaatan limbah ampas tebu sebagai bahan pengemas adalah masih menggunakan bahan yang kurang ramah lingkungan dalam proses ekstraksi bahan baku, serta peningkatan dalam beberapa karakteristik supaya dapat sesuai dengan kebutuhan. Pemanfaatan ampas tebu untuk kemasan memiliki potensi yang baik karena ketersediaanya yang masih besar dan produk jadi yang cukup sering digunakan di pasaran