Daftar Isi:
  • Setiap hari manusia mengeluarkan energi dalam aktivitasnya. Untuk menjalankan aktivitas tersebut, setiap organ tubuh memerlukan berbagai nutrisi baik dari bahan hewani, maupun nabati. Di sisi lain, populasi dunia semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pangan dan diperlukan utilisasi bahan pangan seefektif mungkin untuk menghindari food loss. Food loss disebabkan oleh teknik, pengetahuan, dan teknologi yang tidak memadai, keterbatasan finansial, dan kurangnya infrastruktur yang memadai. Jeruk merupakan merupakan salah satu tanaman dengan produksi sekitar 115 juta ton setiap tahunnya. Kulit jeruk, khususnya jeruk manis mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti senyawa fenolik, flavonoid, minyak esensial, dan pektin. Pemanfaatan kulit buah jeruk manis biasa dilakukan dengan cara ekstraksi. Ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu konvensional dan non-konvensional. Ekstraksi konvensional yaitu maserasi dan soxhlet. Ekstraksi non-konvensional yaitu Ultrasound-assisted extraction (UAE), molecular distillation, microwave-assisted extraction (MAE), dan supercritical fluid extraction, dan sebagainya. Tujuan dari review penelitian ini adalah analisis metode dan faktor yang mempengaruhi untuk ekstraksi senyawa bioaktif dari limbah kulit buah jeruk manis, serta analisis valorisasi dari limbah kulit buah jeruk manis. Review ini dibuat dengan mencari kurang lebih 80 artikel ilmiah lewat portal Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, ResearchGate, dan Elsevier. Berdasarkan data yang ada, dibuatlah tabel pemetaan publikasi review yang sudah ada, deskripsi status terkini, identifikasi peluang penelitian baru, serta analisa dan tabulasi data. Pada data, didapatkan bahwa metode yang optimal untuk mengekstraksi senyawa fenolik, flavonoid, dan pektin adalah maserasi, sedangkan metode yang optimal untuk mengekstraksi minyak esensial adalah soxhlet. Faktor yang mempengaruhi ekstraksi yaitu pretreatment, pelarut, suhu, dan waktu ekstraksi. Faktor yang dibutuhkan untuk mengekstraksi tiap jenis senyawa bioaktif secara optimal berbeda-beda. Dengan ekstraksi senyawa bioaktif tersebut, limbah kulit buah jeruk manis dapat divalorisasikan dalam bidang produksi pangan, peningkat shelflife bahan pangan, obat - obatan, produk kecantikan, dan kemasan serta pewarna