Daftar Isi:
  • Waterproofing diciptakan karena beton dalam kondisi normal tidak kedap terhadap air, sehingga dibutuhkan bahan tambah. Penelitian ini melakukan percobaan dengan menambahkan Integral waterproofing kedalam campuran beton dan waterproofing jenis coating pada permukaan beton. Bahan tambah tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menciptakan beton lebih kedap air. Pada penelitian diperlukan alur pekerjaan yang runtut dan teratur, sehingga didapatkan hasil data yang rasional dan dapat dipertanggung jawabkan. Tahap I yaitu studi literatur, persiapan peralatan, pengujian material, perencanaan mix design. Tahap II yaitu pembuatan benda uji, perawatan benda uji, pengujian benda uji, analisis data. Tahap III yaitu pengambilan kesimpulan dan saran. Hasil nilai kuat tekan beton rata-rata pada beton normal sebesar 22,74 MPa, beton I0,45 sebesar 21,99 MPa, beton I0,5 sebesar 21,42 MPa, beton I0,55 sebesar 21,04 MPa, beton coating sebesar 22,74 MPa. nilai absorpsi rata-rata setelah perendaman pada beton normal sebesar 5,79%, beton I0,45 sebesar 5,01%, beton I0,5 sebesar 4,97%, beton I0,55 4,86% dan beton coating 4,63%. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penggunaan integral waterproofing dapat menurunkan nilai absorpsi, tetapi kurang efektif terhadap kuat tekan beton. Hal ini diakibatkan saat penambahan cairan integral waterproofing tidak dilakukan pengurangan takaran air, sehingga kadar air bertambah. Berlebihnya kadar air, penguapan yang terjadi lebih besar yang menyebabkan pori-pori beton bertambah dan dapat menurunkan kuat tekan beton. penggunaan waterproofing jenis coating lebih efektif terhadap absorpsi dan kuat tekan beton, karena dapat menurunkan nilai absorpsi dan tidak menurunkan kuat tekan beton.