Daftar Isi:
  • "Salah satu fungsi komunikasi ialah pembentukan konsep diri. Konsep diri seseorang didasarkan pada faktor-faktor yang dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman pribadi dan interaksi dengan orang lain. Mengetahui konsep diri seksi model dalam sebuah komunitas Semarang Free Fotografi adalah topik yang menarik untuk dikaji. Hal ini dikarenakan dalam ranah fotografi, perempuan adalah salah satu objek yang sering dieksploitasi. Penelitian ini difokuskan pada konsep diri seksi model wanita di Komunitas Free Photography Semarang. Penelitian ini menggunakan teori Looking Glass Self dari Charles Cooley (1902). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif – kualitatif dengan data primer dan sekunder. Data primer berupa observasi dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara observasi dan studi kepustakaan. Objek penelitian adalah konsep diri seksi model wanita. Mereka adalah tiga model wanita seksi di Komunitas Semarang Free Fotografi. Teknik analisis data menggunakan Miles & Huberman (1992) yaitu reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa ketiga responden memiliki konsep diri positif. Melalui komunikasi non verbal dengan berpenampilan menarik dan seksi para model dapat menjadi lebih percaya diri. Mereka melihat dirinya sebagai seorang perempuan yang percaya diri, mencintai dirinya, profesional dalam bekerja yaitu bisa menyesuaikan diri ketika mereka sebagai seksi model yang berbeda dengan ketika mereka menjadi sebagai perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga menerima pujian tanpa rasa malu, Konsep diri positif seksi model didukung oleh keluarga dan lingkungan, salah satunya yaitu komunitas Semarang Free Fotografi (SFF) yang memberi dukungan, motivasi, dan penghargaan yang bersifat interaktif terhadap seksi model. Kata Kunci : Konsep Diri, Seksi Model, Perempuan "