FASILITAS PELATIHAN ESPORTS DI KOTA SEMARANG
Daftar Isi:
- Perkembangan esports sebagai salah satu cabang olahraga prestasi di Indonesia terus berlanjut hingga saat ini. Perkembangan ini salah satunya ditunjukkan dengan jumlah gamers di Indonesia merupakan yang paling besar di Asia Tenggara dengan jumlah 118.035.000 pada tahun 2021. Esports yang sedang dan terus berkembang di Indonesia sendiri terbagi menjadi tiga jenis: mobile gaming, PC gaming, dan console gaming. Dari ketiga jenis esports ini Indonesia berhasil memiliki nilai pendapatan sebesar $1.74 miliar dan memiliki nilai pasar esports terbesar di Asia Tenggara dan berada pada urutan 16 secara global. Fenomena perkembangan esports ini menghasilkan berbagai elemen seperti pembentukan tim esports dan profesi seorang professional player. Dengan segala dinamika yang ada dalam sebuah tim esports, maka dibutuhkan tempat berlatih dan bekerja yang terintegrasi serta mendukung kebutuhan fisik dan psikis dari anggota tim esports. Ini juga melihat fakta bahwa sebuah Gaming House dirasa mulai kurang bisa mewadahi seluruh kegiatan berlatih dan bekerja suatu tim esports karena bertambahnya kebutuhan ruang yang beradaptasi dengan perkembangan pasar esports di Indonesia. Selain itu, fasilitas berlatih esports bagi generasi Y dan generasi Z juga tentu dibutuhkan sebagai wadah persiapan sebelum terjun ke dunia esports profesional. Eksistensi bangunan Fasilitas Pelatihan Esports ini menjadi penting sebagai tempat berlatih dan bekerja bagi anggota suatu tim esports, serta menjadi fasilitas berlatih esports bagi pemain amatir yang ingin terjun ke dunia esports profesional. Proyek ini direncanakan di Kota Semarang, dengan pertimbangan prestasi yang telah diraih tim-tim esports kota ini dan juga belum tersedianya fasilitas untuk pelatihan esports. Fasilitas Pelatihan Esports ini diharapkan dapat menjadi citra Kota Atlas melalui dalam bidang esports dengan dasar pendekatan Arsitektur Neo-futuristik yang digunakan. Kata kunci: Fasilitas Pelatihan, Esports, Neo-futuristik, Gaming