STUDI TOKSISITAS AKUT ORAL ENKAPSULAT OLEORESIN BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt.) PADA MENCIT (Mus musculus) BETINA GALUR SWISS
Daftar Isi:
- Pala (Myristica fragrans Houtt.) adalah salah satu contoh rempah yang berasal dari Kepulauan Maluku, Indonesia. Salah satu komponen aktif dalam biji pala adalah oleoresin. Oleoresin dalam pengolahan pangan banyak digunakan sebagai bumbu untuk menambah cita rasa dan aroma, namun bersifat mudah teroksidasi akibat udara, cahaya, dan air, maka perlu dilakukan proses enkapsulasi sehingga dapat meningkatkan umur simpan. Banyaknya penggunaan ekstrak oleoresin biji pala di industri pangan, maka perlu diperhatikan keamanannya bila dikonsumsi. Uji toksisitas akut oral enkapsulat oleoresin biji pala dilakukan menggunakan metode OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) fix dose procedure pada 25 ekor mencit betina galur Swiss.yang dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Yaitu kelompok kontrol Na CMC 0,5%, serta kelompok perlakuan dosis tunggal 5, 50, 300, dan 2000 mg/kgBB. Penelitian dilakukan secara intensif setiap 30 menit selama 4 jam pertama, selanjutnya sehari sekali selama 14 hari. Penelitian dilakukan pada berat badan, tingkah laku, gambaran makroskopis dan mikroskopis organ hepar. Hasil penelitian menunjukkan pemberian enkapsulat oleoresin biji pala (Myristica fragrans Houtt) tidak menimbulkan gejala toksik dan kematian dengan perkiraan nilai LD50 > 2000 mg/kgBB, tetapi menunjukkan adanya pengaruh terhadap gambaran mikroskopis organ hepar antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan.