Daftar Isi:
  • Picky eating adalah perilaku selektif terhadap beragam makanan (familiar/tidak), sedangkan food neophobia adalah penolakan terhadap makanan baru. Prevalensi picky eating yaitu 50% pada anak prasekolah, 39% pada usia 2-11 tahun, dan 35% pada orang dewasa. Prevalensi food neophobia pada anak 20-30% dan 41-54% pada orang dewasa. Dampak negatif picky eating dan food neophobia adalah malnutrisi, BMI tidak normal, pertumbuhan dan perkembangan terganggu, dan lain-lain. Salah satu strategi untuk mengurangi kejadian tersebut yaitu melalui intervensi seperti mengenalkan makanan baru yang bervariasi, pemaparan berulang, edukasi sensori dan lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui intervensi yang dapat mengurangi kejadian picky eating dan food neophobia. Metode penelitian ini meliputi analisis kesenjangan, pengumpulan literatur, penyaringan literatur, analisis dan tabulasi data. Faktor penting dalam keberhasilan intervensi adalah jenis intervensi, durasi intervensi, dan umur responden. Intervensi yang dapat mengurangi kejadian picky eating dan food neophobia adalah kombinasi dari beberapa intervensi yang diimplementasikan sedini mungkin mulai umur 8 tahun atau lebih awal dengan jangka waktu yang panjang supaya efeknya signifikan tetapi ada jeda, kemudian dilakukan follow up kembali sehingga hasilnya lebih valid. Kombinasi intervensi yang paling berpengaruh yaitu Food Dudes yang diterapkan oleh Laureati et al. (2014) selama 16 hari dan terdapat follow up 6 bulan kemudian, rentang usia responden berkisar dari 6-9 tahun. Program intervensi Food Dudes meliputi pemaparan berulang sayuran dan buah-buahan, adanya target sayuran dan buah-buahan harian, menonton video motivasi yang tokoh utamanya makan sambil menikmati sayuran dan buah-buahan, dan pemberian hadiah. Kegagalan intervensi disebabkan karena durasi intervensi terlalu singkat, variasi makan kurang beragam, anak-anak yang berumur 7-11 tahun cenderung sulit diubah perilakunya. Anak-anak yang lebih muda dapat mempertahankan penurunan skor food neophobia atau picky eating dan jumlah makanan yang dicoba selama 1 tahun bahkan setelah intervensi berakhir. Penerapan intervensi harus konsisten agar meningkatkan kesukaan dan kesediaan anak-anak mencoba makanan yang baru dan juga beragam.