Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman, skeptisisme profesional, penerapan aturan etika, task specific knowledge, red flags, dan beban kerja terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Kecurangan adalah suatu perilaku yang dilakukan oleh satu orang atau lebih dengan sengaja yang di satu sisi merugikan suatu entitas atau organisasi, dan di sisi lain memberikan keuntungan bagi pelakunya. Maraknya kecurangan yang terjadi di Indonesia berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik. Namun dalam praktiknya, semakin sulit bagi auditor eksternal untuk mendeteksi tanda-tanda kecurangan atau fraud itu sendiri yang terjadi pada suatu entitas atau perusahaan, apalagi jika terdapat kolusi di dalamnya. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Semarang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria responden adalah auditor eksternal yang bekerja pada KAP di Semarang yang telah bekerja minimal 1 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dari skeptisisme profesional dan task specific knowledge terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Namun, penerapan aturan etika red flags dinyatakan berpengaruh negatif terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Sedangkan pengalaman dan beban kerja dinyatakan tidak berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.