Daftar Isi:
  • Identifikasi manajemen risiko dengan menggunakan metode Denominated New and Emerging Risks (NERs). Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan selama kerja. Metode Denominated New and Emerging Risks (NERs) dibagi menjadi dua tahap. Analisis terhadap risiko dengan cara mengidentifikasi peraturan dalam proses pembangunan dan aktivitas ketersediaan barang yang dapat menyebabkan tingkat kecelakaan murni meningkat. Bahaya dapat dijelaskan dalam istilah kondisi, keadaan, praktik, dan perilaku. Identifikasi yang dapat terjadi pada risiko seperti cedera ringan, sakit dan bahkan menyebabkan kematian. Metode Denominated New and Emerging Risks (NERs) perkembangan teknologi dan sistem produksi baru, kompleksitas organisasi perusahaan, peraturan baru, kondisi ekonomi dan sosial, serta persyaratan waktu dan biaya pemilik sering mengubah tempat kerja. C.1 Risiko ini sebelumnya tidak diketahui. C.2 Perubahan persepsi sosial. C.3 Pengetahuan ilmiah. C.4 Jumlah bahaya. C.5 Kemungkinan terpapar bahaya. C.6 Dampak bahaya. Metode penelitian ini didasarkan pada pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer dapat berupa wawancara dengan departemen kesehatan dan keselamatan kerja serta karyawan di lapangan. Data sekunder yang diperlukan untuk penelitian ini adalah tingkat kecelakaan kerja, bahaya di lokasi dan kecelakaan kerja sebelumnya. Risiko terbesar hingga terkecil diurutkan sebagai berikut COVID – 19, penggunaan peralatan di lapangan, terjatuh atau terpeleset dari tempat tinggi, debu atau jalanan yang kotor, kebakaran di lokasi proyek, dan nyamuk demam berdarah. COVID – 19 memiliki hasil akhir sebesar 36,06%, dengan perhitungan poin dari sumber risiko hingga kemungkinan ditambahkan sehingga muncul hasil akhir 22 datum. Pihak Health Safety Environment dapat melakukan inspeksi atau pemeriksaan dua minggu sekali terhadap pekerja, alat yang digunakan, dan hal-hal yang berkaitan dengan K3