Daftar Isi:
  • Hormon kortisol akan meningkat ketika seseorang mengalami stres. Peningkatan hormon kortisol dapat meningkatkan nafsu makan termasuk emotional eating. Meskipun konsumsi lemak jenuh yang berlebih dapat mempengaruhi penurunan imunitas dan meningkatkan resiko inflamasi, namun ketika seseorang mengalami emotional eating mereka akan cenderung memilih makanan yang tinggi lemak jenuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan hubungan konsumsi lemak jenuh terhadap hormon kortisol, resiko inflamasi, dan penurunan imunitas. Metode penelitian yang digunakan diawali dengan analisis kesenjangan, desain konseptual, pengumpulan literatur, penyaringan literatur, serta analisis dan tabulasi data. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa peningkatan hormon kortisol dapat memicu emotional eating yang cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh berlebih. Konsumsi lemak jenuh berlebih berdampak pada peningkatan resiko inflamasi yang ditandai dengan adanya reaksi berlebih pada inflammatory biomarkers seperti IL-6 (Interleukin-6), IL-8 (Interleukin-8), IFN-γ (Interferon Gamma), TNF-α (Tumor Necrosis Factor-Alfa) , CRP (C-Reactive Protein), SAA (Serum Amiloid A), sICAM-1 (Intercellular Adhesion Molecule-1), sVCAM-1 (Vascular Cell Adhesion Molecule-1), dan LDL (Low Density Lipopretin) yang dapat menyebabkan kardiovaskular dan obesitas. Bagi beberapa orang yang mengalami penumpukan lemak akibat konsumsi lemak jenuh dapat mengalami potensi penurunan imunitas seperti penurunan pada sel T, fagosit, dan neutrofil.