Daftar Isi:
  • Kafein merupakan bahan dasar yang terdapat dalam berbagai jenis makanan, minuman, dan obat-obatan. Perkembangan di era modern menyebabkan meningkatnya kebiasaan konsumsi cokelat, minuman berkarbonasi, kopi, teh, dan berbagai makanan dan minuman lainnya yang dapat mengandung kafein dalam jumlah banyak maupun sedikit. Konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh serta berbagai minuman yang berkarbonasi, oleh orang dewasa berusia 18 hingga 60 tahun sering kali diduga dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, dilakukan penelitian menggunakan metode systematic review dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi kafein terhadap resiko penyakit kardiovaskular khususnya pada orang dewasa yang ditinjau melalui berbagai produk pangan yang mengandung kafein, mekanismenya berdasarkan hasil penelitian berbasis human study & animal study, serta berbagai faktor yang dapat mempengaruhi dampak kafein. Review ini dilakukan dengan metode systematic review yang diawali dengan analisis kesenjangan, perumusan kata kunci, dilanjutkan dengan pengumpulan literatur, penyaringan literatur, dan diakhiri dengan analisis serta tabulasi data dari literatur yang didapatkan. Dari review ini didapatkan hasil bahwa konsumsi kafein pada bahan pangan kopi, teh serta minuman berenergi dan minuman berkarbonasi dapat meningkatkan peningkatan denyut jantung (HR), tekanan darah diastolik (DBP) dan sistolik (SBP). Faktor perseorangan seperti jenis kelamin dan kelompok umur juga ikut berperan dalam peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Pada faktor jenis kelamin didapatkan hasil pada laki-laki lebih didapatkan efek yang lebih besar (lebih beresiko) ketika dibandingkan perempuan. Dari segi faktor umur, semakin meningkatnya kelompok umur yang mengkonsumsi kafein maka semakin lebih beresiko juga terhadap penyakit kardiovaskular. Konsumsi kafein ini dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular melalui mekanisme biologis yang dilakukan oleh cAMP untuk mengaktifkan berbagai enzim terutama protein kinase A yang dapat menyebabkan peningkatan respon pada denyut jantung.