KAJIAN FOOD NEOPHOBIA SEBAGAI PERTIMBANGAN DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DARI BUAH DAN SAYUR
Daftar Isi:
- Produk pangan baru merupakan hal yang selalu dinantikan konsumen, namun juga menjadi tantangan bagi produsen. Salah satu tantangan dalam pengembangan produk pangan baru yang dialami oleh konsumen dan produsen adalah food neophobia. Food neophobia adalah ketakutan untuk mencoba produk pangan baru yang dapat terjadi pada beragam jenjang usia. Berkaca dari literatur review sebelumnya, food neophobia terhadap buah dan sayur serta dampaknya bagi strategi pengembangan produk pangan baru berbasis buah dan sayur belum diulas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengulas berbagai penelitian yang sudah dipublikasikan, mengenai deskripsi dan penyebab food neophobia, food neophobia terhadap buah dan sayur serta strategi pengembangan produk pangan baru, menganalisis dampak food neophobia, dan mengusulkan strategi pengembangan produk pangan baru berbasis buah dan sayur dengan mempertimbangkan aspek food neophobia. Penelitian ini dilakukan sepenuhnya dengan metode literatur review dengan tahapan berupa analisis kesenjangan, identifikasi masalah, pencarian literatur, penyaringan literatur, serta analisis dan tabulasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penyebab dan faktor yang mempengaruhi food neophobia, persepsi konsumen dan hubungannya dengan food neophobia, manfaat buah dan sayur bagi konsumen remaja akhir hingga lansia, dampak food neophobia terhadap strategi pengembangan produk pangan baru berbasis buah dan sayur, pengembangan produk buah dan sayur, jenis strategi pengembangan produk pangan baru, tantangan pengembangan produk pangan baru, variabel yang mempengaruhi pengembangan produk pangan baru, serta strategi pengembangan produk pangan baru berbasis buah dan sayur dengan faktor utama food neophobia. Usulan strategi pengembangan produk pangan baru berbasis buah dan sayur dengan faktor utama food neophobia, yaitu memerhatikan jenis strategi yang digunakan, target konsumen, produk pangan baru yang dikembangkan, dan komersialisasi. Jenis strategi pengembangan produk pangan baru yang digunakan adalah stage gate dengan modifikasi dan kolaborasi. Target konsumen dapat memperhatikan kelompok umur. Produk pangan baru yang dikembangkan sebaiknya memiliki familiaritas yang baik, pemberian hidden vegetable, mencantumkan klaim kesehatan, produk sebaiknya halal, dan kemasan yang informatif. Sedangkan komersialisasi dapat dilakukan dengan melakukan iklan dan melakukan edukasi.