Daftar Isi:
  • Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang dari 37 minggu usia gestasi. Bayi prematur memerlukan penanganan yang berbeda karena memiliki sistem metabolisme dalam tubuh yang belum sempurna akibat kelahiran kurang umur. Penanganan gizi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu dengan pemberian makan enteral dan parenteral. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode literature review. Tujuan review ini yaitu untuk mengetahui pengaruh intervensi gizi pada bayi prematur terhadap pertumbuhan dan perkembangan makan mandiri bayi prematur. Pencukupan gizi antara lain dengan menggunakan ASI (Air Susu Ibu), ASI Donor, ASI Fortifikasi, Susu Formula Bayi Prematur, Perlakuan PIOMI dan Penanganan Suhu Susu Bagi Bayi Prematur. Pada umumnya, fortifikasi dilakukan untuk mencukupi kebutuhan gizi yang belum terpenuhi atau kurang terpenuhi. Penanganan khusus bayi prematur dilakukan untuk mencegah kegagalan dalam metabolisme dan pelepasan insulin yang mempengaruhi kesehatan bayi prematur. Bayi prematur rentan terkena diabetes sebagai akibat kurang berfungsi dengan baik dari sistem metabolisme. Pemberian protein sesuai usia lahir bayi prematur dan kebutuhan dapat meningkatkan tumbuh kembang anak pada jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Selain itu, PIOMI (Preterm Infant Oral Motor Intervention) dapat digunakan sebagai metode pendamping karena terbukti dapat meningkatkan kemampuan gerak oral motorik pada bayi prematur sehingga mempercepat bayi menerima makan mandiri