PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PERILAKU KEUANGAN, KARAKTERISTIK SOSIAL DEMOGRAFI, DAN TOLERANSI RISIKO TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN HARI TUA (Studi Kasus Pegawai di LLDIKTI Wilayah VI Semarang
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisi pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan, karakteristik sosial demografi, dan toleransi risiko terhadap perencanaan keuangan hari tua pegawai di LLDIKTI Wilayah VI Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di kantor LLDIKTI Wilayah VI Semarang sejumlah 86 pegawai. Jumlah sampel dikarenakan kurang dari 100 maka seluruh jumlah populasi dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 86 pegawai. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan alat analisis berupa regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS Versi 22.0 For Windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa literasi keuangan, perilaku keuangan, dan toleransi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan keuangan hari tua pegawai di kantor LLDIKTI Wilayah VI Semarang, sedangkan karakteristik sosial demografi yang dibagi menjadi jenis kelamin, tingkat pendapatan, dan usia berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perencanaan keuangan hari tua di kantor LLDIKTI Wilayah VI Semarang. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar LLDIKTI Wilayah VI Semarang. Hal menarik yang peneliti temukan melalui uji beda terhadap variabel-variabel penelitian ini, ditemukan bahwa perilaku dan perencanaan keuangan hari tua berbeda secara signifikan antara laki-laki dan perempuan. Pemahaman akan literasi keuangan yang baik akan menimbulkan perilaku keuangan yang baik dan bijak dalam pengambilan keputusan berinvestasi untuk hari tua dimana hal ini mendukung konsep teori pembelajaran dua proses (Two-Process Learning Theory). Seorang pegawai dalam menentukan investasi penunjang hari tuanya akan mencari tahu terlebih dahulu sebuah produk investasi, kemudian membentuk sebuah konsep keputusan yang didasari oleh toleransi risiko pegawai tersebut dimana hal ini mendukung konsep teori prospek (Prospect Theory).