Menanggapi generasi digital native dengan bahan ajar cyber hibriditas budaya
Daftar Isi:
- Digital Native adalah sebutan bagi siswa yang lahir setelah tahun 1990 dimana salah satu karakteristiknya adalah kepiawaian siswa itu dalam menggunakan alat bantu teknologi (Sulistyanto, 2017). Jika pada generasi yang sebelumnya, mereka lebih menyukai membaca buku secara tradisional dengan membuka buku cetak, maka generasi digital native lebih memilih baca buku dengan cara mengunduh ebook dari smartphone masing-masing. Melalui teknologi internet, masyarakat menjadi kreatif dan inovatif, namun pada saat yang sama, internet juga menimbulkan disrupsi pada kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan, asal usul manusia menjadi tidak jelas karena segala sesuatu dapat menembus batas segala macam pagar budaya dari berbagai negara di dunia ini (Karman, n.d., hal. 186). Meskipun ada yang menanggapi bahwa keadaan ini membuat manusia menjadi bebas untuk kemana-mana, pada saat yang sama, media internet justru dapat menjadi pembatas manusia untuk bergerak karena dimanapun manusia pergi dan lakukan, keberadaannya akan terdeteksi oleh internet, yaitu melalui misalnya, sebuah google map.