Daftar Isi:
  • Rumah Susun merupakan bangunan bertingkat yang didirikan pada suatu lingkungan baik secara horizontal maupun vertical sebagai tempat hunian. Pada daerah Gayamsari Semarang, Hunian banyak dicari karena letaknya yang sangat strategis. Pembangunan pada berbagai aspek tumbuh seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, Semakin banyak manusia yang berada di dalam suatu kota makan akan semakin banyak juga kebutuhan kebutuhan ruang untuk berbagai macam aktivitas yang didukung oleh bangunan fisik dan infrastruktur. Diangkatnya Bioklimatik Arsitektur guna supaya dapat memperhitungkan kondisi iklim dan lingkungan untuk membantu mencapai kenyamanan termal yang optimal di dalam bangunan. Bioklimatik berkaitan dengan desain dan elemen arsitektur, menghindari ketergantungan penuh pada sistem mekanis, yang dianggap sebagai pendukung. Pendekatan desain yang baik terhadap lingkungan, dapat terciptanya bangunan yang memiliki iklim luar tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengeluarkan energi lebih. Dengan memadukan ide Bioklimatik, rumah menjadi arsitektur yang sadar iklim dan manusiawi, yang bertumpu pada keberadaan serta kelangsungan hidup manusia di bumi yang semakin padat dan tanpa meninggalkan sisi kemanusiaan. Desain bioklimatik memberlakukan serangkaian pedoman, tetapi masih banyak kebebasan untuk mendesain sesuai selera individu. Penempatan Bangunan, pertimbangan akses matahari, pengumpulan air hujan, fenestrasi yang benar, dan naungan matahari adalah contoh teknik yang baik yang dapat dipertimbangkan saat mendesain. Produk akhir jauh lebih hemat energi dan selaras dengan lingkungan dan Alamnya. Menggunakan ide atau gagasan Bioklimatik untuk mengingatkan, menyadarkan serta mengembalikan kedekatan manusia dengan alam. Rusunami menjadi aspek yang sangat cocok untuk menjadikan pendekatan antara manusia dan alam. Karena didalam Rusunami terdapat aktivitas aktivitas sehari hari yang dilakukan, serta bersangkutan langsung dengan kenyamanan pengguna.