Pusat Kebugaran Yodi Semarang ga Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis
Daftar Isi:
- Kota Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia. Sebagai salah satu kota paling berkembang dipulau Jawa, kota Semarang mempunyai jumlah penduduk lebih dari 1,7 juta jiwa dan pada saat siang hari mencapai 2 juta jiwa. Padatnya kota Semarang dengan jumlah penduduk yang terus berkembang maka timbul beberapa masalah kesehatan yang ditibulkan oleh polusi dan iklim. Hasil Susenas 2019 menyebutkan bahwa presentase penduduk yang mempunyai keluhan pada kesehatan 25,87 persen dengan diambil rata – rata dari jenis kelamin laki- laki dan perempuan. Terlebih disaat pandemi Covid – 19 presentase angka keluhan kesehatan akan terus melonjak. Dengan demikian maka akan direncakan proses perancangan fasilitas pendukung kesehatan jasmani dan rohani yang berguna untuk kesehatan fisik maupun kesehatan pikiran relaxing yang berupa Pusat Kebugaran Yoga dengan mengusung ide atau gagasan Arsitektur Bioklimatik dan Tropis yang diharapkan dapat menjadi daya tarik masyarakat kota Semarang untuk pentingnya kesehatan. Dengan pendekatan Arsitektur Bioklimatik dan Tropis dapat berdampak baik untuk kesehatan pengguna dan lingkungan sekitar. Pendekatan ide Arsitektur Bioklimatik dan Tropis dapat diterapkan pada Yoga Center yang dikarenakan dapat membuat pengguna lebih sehat dan relaxing, tentunya dengan memasukkan unsur alam seperti gemercik aliran air dan vegetasi. Sasaran yang diharapkan adalah terciptanya fasilitas penunjang kesehatan berupa bangunan Pusat Kebugaran Yoga yang di rencanakan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan jasmani dan rohani yang kedepannya diharapkan meningkatkan mutu lingkungan sekitar dan alam sekitar dengan pendekatan Arsitektur Bioklimatik dan Tropis di Kota Semarang.