PUSAT REHABILITASI BAGI PENDERITA STROKE DI KOTA SEMARANG YANG ADAPTIF TERHADAP KARAKTERISTIK PENGGUNA
Daftar Isi:
- Stroke merupakan penyakit penyebab kematian kedua dan kecacatan ketiga paling tinggi di dunia. Stroke terjadi akibat kurangnya pasokan oksigen ke dalam otak karena terjadi penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah. Salah satu faktor resiko stroke yang sering menyerang adalah hipertensi yang kini banyak menyerang manusia berusia dewasa akhir menuju lansia. Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi mengakibatkan wilayah ini menempati urutan keempat dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Indonesia. Dengan begitu, terjadinya stroke lebih rentan menyerang apabila faktor pemicu tidak terkendali. Terjadinya stroke pada seseorang mengakibatkan melemahnya kemampuan diri secara fisik maupun psikis sebagai manifestasi klinis terjadinya stroke. Sehingga rehabilitasi sebagai tahap pengembalian fungsi jaringan tubuh pasca stroke menjadi perhatian utama dalam proses pemulihan. Berdasarkan realita, fasilitas kesehatan yang menangani rehabilitasi pasca stroke kurang seimbang dengan jumlah penderita yang ada. Rata-rata fasilitas pengobatan stroke bercampur dengan pengobatan penyakit lain, padahal perlu adanya perlakuan ruang spesifik dalam kaitannya dengan aspek kenyamanan dan keselamatan pengguna. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya sebuah fungsi bangunan kesehatan yang dalam perancangannya memperhatikan aspek lingkungan dan perilaku. Dimana berorientasi pada karakteristik pengguna yang dituangkan dalam perancangan ruang sebagai aspek lingkungan binaan sehingga dapat mengakomodasi kelemahan pasien khususnya pasca stroke. Tujuan dari perancangan adalah dapat menciptakan ruang yang dapat membantu proses rehabilitasi stroke secara terpadu dan terpusat di Kota Semarang yang meninjau aspek kenyamanan dan keselamatan.