CONSERVATORY TANAMAN SUB-TROPIS DI GEDONG SONGO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Daftar Isi:
- Hasil tanaman sub tropis memiliki kualitas yang lebih baik, sehingga beberapa masyarakat menjadikan alasan hal tersebut untuk lebih memilih buah impor daripada buah lokal. Tidak dipungkiri bahwa memang kualitasnya lebih baik bila dilihat dari sisi rasa, warna dan bahkan ukurannya. Namun permasalahannya adalah buah sub tropis tidak dapat ditanam di negara beriklim tropis dikarenakan pengaruh dari factor eksternal pertumbuhan tanaman yang tidak sesuai. Selain itu juga terjadi fenomena di Indonesia kurang menerapkan arsitektur sustainable, sehingga akibatnya banyak bangunan yang membutuhkan maintenance yang terus menerus seperti mengecat ulang rumah dikarenakan cat sudah mengelupas. Tujuan dari conservatory merupakan salah satu media yang dapat mewujudkan adanya tanaman asli sub tropis di lahan tropis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur dan observasi. Kedua hal tersebut diterapkan untuk dijadikan acuan dalam pembuatan conservatory, dan acuan terhadap standar yang sudah ada di lapangan. Selain dijadikan sebagai wisata tanaman sub- tropis, conservatory ini juga memiliki laboratorium kultur jaringan yang berfungsi untuk melakukan percobaan dan pengembangan terhadap tanaman sub tropis. Pengkondisian ruang dengan menggunakan teknologi-teknologi yang hemat energi.