HUNIAN SUSUN DENGAN KONSEP URBAN FARMING DI SEMARANG
Daftar Isi:
- Pertumbuhan populasi penduduk di daerah perkotaan yang semakin pesat tidak berbanding lurus dengan ketersedian lahan yang ada. Kebutuhan lahan di kawasan perkotaan semakin meningkat, salah satunya yaitu peruntukan lahan untuk rumah tinggal. Peruntukan lahan di kawasan perkotaan di Indonesia didominasi oleh kelompok hunian. Kegiatan pembangunan tersebut menimbulkan permasalahan yang berdampak buruk terhadap ekstensi ruang terbuka hijau yang semakin berkurang. Kota Semarang sebagai salah satu kota metropolitan dengan kegiatan pembangunan fisik yang pesat, seperti peningkatan pada infrastruktur dan sarana prasarana untuk menunjang aktivitas perkotaan yang secara langsung berdampak buruk terhadap lahan non terbangun. Perkembangan pembangunan di Kota Semarang sudah mengarah ke daerah pinggiran kota (peri urban) yang didominasi lahan pertanian. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa untuk menyelesaikan masalah permintaan akan hunian yang tidak sebanding dengan ketersedian lahan maka dirancang hunian susun yang dapat mengurangi penggunaan lahan non terbangun. Dipadukan dengan konsep Urban Farming pada bangunan sehingga dapat menciptakan ruang hijau di dalam bangunan dan dapat menujang kebutuhan pangan mandiri.