Pengaruh Faktor Situasional terhadap Niat Melakukan Whistleblowing
Daftar Isi:
- Korupsi merupakan salah satu kesalahan organisasi yang sering dujumpai di Indonesia. Salah satu cara untuk mencegah dan menanggulangi kesalahan organisasi dengan whistleblowing. Sehingga penting untuk mengetahu faktor apa yang dapat mempengaruhi seseorang melakukan whistleblowing. POB merupakan teori prosial yang mendukung whistleblowing.Dalam teori ini disebutkan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang melakukan whistleblowing yaitu faktor situasional seperti keseriusan masalah, status pelanggar dan resiko yang ditanggung pelapor Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Eksperimen dilakukan pada 91 mahasiswa akuntansi Unika Soegijapranata yang telah mengikuti mata kuliah Internal Audit dengan mengkondisikan partisipan seolaholah menemukan kecurangan dan memiliki pilihan untuk menjadi whistleblower. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keseriusan masalah yang tinggi dan resiko yang ditanggung pelapor rendah dapat meningkatkan niat seseorang untuk melakukan whistleblowing internal maupun eksternal. Selain itu interaksi antara status pelanggar dan keseriusan masalah menunjukan hasil yang signifikan terhadap niat seseorang untuk melakukan whistleblowing. Begitu juga dengan interaksi antara status pelanggar dan resiko yang ditanggung pelapor menunjukan hasil yang signifikan terhadap niat seseorang untuk melakukan whistleblowing. Selain itu penelitian ini juga menunjukan adanya perbedaan niat melakukan whistleblowing internal dan eksternal