Daftar Isi: PENGENDALIAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER UNTUK APLIKASI BOOST VOLTAGE DOUBLER MENGGUNAKAN STM32F1038CT

Main Author:	Triefena, Laras
Format:	Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa:	eng
Terbitan:	, 2021
Subjects:	Electronic Engineering
Online Access:	http://repository.unika.ac.id/24661/1/16.F1.0022-Laras%20Triefena-COVER_a.pdf http://repository.unika.ac.id/24661/2/16.F1.0022-Laras%20Triefena-BAB%20I_a.pdf http://repository.unika.ac.id/24661/3/16.F1.0022-Laras%20Triefena-BAB%20II_a.pdf http://repository.unika.ac.id/24661/4/16.F1.0022-Laras%20Triefena-BAB%20III_a.pdf http://repository.unika.ac.id/24661/5/16.F1.0022-Laras%20Triefena-BAB%20IV_a.pdf http://repository.unika.ac.id/24661/6/16.F1.0022-Laras%20Triefena-BAB%20V_a.pdf http://repository.unika.ac.id/24661/7/16.F1.0022-Laras%20Triefena-DAPUS_a.pdf http://repository.unika.ac.id/24661/8/16.F1.0022-Laras%20Triefena-LAMP_a.pdf http://repository.unika.ac.id/24661/

Daftar Isi:

Photovoltaic (PV) merupakan alat yang penting dan utama dalam aplikasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Untuk mendapatkan kinerja maksimal dari PV diperlukan DC-DC converter beralgoritma maximum power point tracker (MPPT). Pada aplikasi PLTS lazimnya menggunakan dua buah tahap konversi : pertama DC-DC Boost Converter dan kedua multilevel inverter. Kenyataanya DCDC Boost Converter biasa diimplementasi secara tunggal sehingga mengakibatkan banyak rangkaian DC-DC Boost Converter yang harus diimplementasi. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakanlah Boost Voltage Doubler yang bertujuan menggantikan DC-DC Boost Converter sehingga pada aplikasi PLTS hanya menggunakan 1 buah DC-DC Converter. Prinsip kerja konverter ini merupakan gabungan dua buah DC-DC Converter konvensional yang diintegrasi menjadi satu, sehingga dari bentuk rangkaian daya dan kontrol akan lebih sederhana. MPPT Boost Voltage Doubler divalidasi melalu simulasi komputasi menggubakan perangkat lunak PSIM dan sebagai tahap akhir akan dilakukan implementasi perangkat keras menggunakan mikrokontroler STM32F1038CT di laboratorium. Berdasarkan simulasi memiliki nilai efisiensi 95,89% dan pada pengujian perangkat keras memiliki nilai efisiensi 74,29%.