PENGARUH MEKANISME TATA KELOLA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2006
Daftar Isi:
- Tata kelola korporasi yang buruk merupakan salah satu penyebab munculnya krisis moneter di Asia Tenggara, dan Indonesia yang terkena dampak paling parah akibat krisis tersebut. Praktik-praktik di Indonesia yang bertentangan dengan konsep good corporate governance antara lain adanya konsentrasi kepemilikan oleh pihak tertentu yang memungkinkan terjadinya hubungan afiliasi antara pemilik, pengawas, dan direktur perusahaan; tidak efektifnya peran dewan komisaris; dan lemahnya law enforcement. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh mekanisme tata kelola dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia periode 2004-2006.” Populasi yang akan diamati adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan menggunakan perusahaan manufaktur karena perhitungan diecretionary accrual perusahaan selain manufaktur, seperti kelompok industri keuangan dan investasi dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda. Sampel diambil dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Yaitu perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember selama periode pengamatan 2004-2006, perusahaan yang memiliki kelengkapan data tentang kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, dan data-data untuk perhitungan manajemen laba yang meliputi penjualan, aktiva tetap, piutang dan arus kas operasi dan dalam struktur kepemilikannya terdapat kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian ini membuktikan bahwa: (1) Hasil uji hipotesis satu membuktikan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dan secara statistik tidak signifikan. (2) Hasil uji hipotesis dua membuktikan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dan secara statistik signifikan. (3) Hasil uji hipotesis tiga menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap kualitas laba dan secara statistik signifikan. (4) Hasil uji hipotesis empat menunjukkan bahwa proporsi komite audit independen berpengaruh negatif terhadap manajemen, dan secara statistik signifikan dan (5) Hasil uji hipotesis lima menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba dan secara statistik tidak signifikan.