Daftar Isi:
  • Kebutuhan dunia usaha, pemerintahan dan masyarakat luas akan jasa akuntan yang menjadi pemicu perkembangan profesi akuntan. Namun demikian, masyarakat belum sepenuhnya menaruh kepercayaan terhadap profesi akuntan. Masalah utama yang paling sering dipersoalkan dalam masalah ketidakpercayaan ini adalah etika profesi dari akuntan tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya. Penelitian ini tertarik untuk menguji ”Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor di KAP Dalam Etika Profesi Terhadap Faktor – Faktor Individual: Gender, Lama Pengalaman Kerja, Locus Of Control, Equity Sensitivity, Dan Komitmen Profesi”. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP di kota Semarang. Berdasarkan survey yang dilakukan didapatkan 17 KAP di Kota Semarang. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian akan digunakan Independent T-tes. Pada independent sample T-test dipakai untuk menguji perbedaan mean dari dua kelompok sampel yang independent. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) perilaku etis auditor wanita lebih baik dibandingkan dengan perilaku etis auditor pria. (2) perilaku etis auditor yang belum berpengalaman lebih buruk dibandingkan dengan perilaku etis auditor yang sudah berpengalaman. (3) perilaku etis auditor dengan internal locus of control terbukti lebih baik dibandingkan dengan perilaku etis auditor dengan eksternal locus of control. (4) perilaku etis auditor yang termasuk kategori benevolents lebih buruk dibandingkan dengan perilaku etis auditor yang termasuk kategori entitleds.(5) auditor yang memiliki komitmen profesi tidak memiliki perilaku etis yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang memiliki komitmen profesi yang lebih rendah.