KAMPUNG VERTIKAL KALANGAN MENENGAH BAWAH DI SEMARANG
Daftar Isi:
- Meningkatnya penduduk menyebabkan timbulnya permasalah baru di bidang permukiman, kepadatan penduduk ini menyebabkan tingginya akan kebutuhan tempat tinggal sehingga memicu permukiman atau perkampungan yang berujung pada permukiman atau perkampungan padat di Semarang. Melihat permasalahan yang ada di Kota Semarang yang semakin hari penduduk semakin meningkat Jumlah penduduk Kota Semarang sendiri dari data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang 2019 yakni 1,6 juta jiwa, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 71 ribu jiwa. Disemarang Padatnya penduduk yang mengakibatkan permukiman kumuh di Kota Semarang. Diantaranya melalui program lingkungan sehat perumahan, pembangunan dan peningkatan sarana prasarana, pemeliharaan rusun, dan program peningkatan kualitas serta jangkauan air limbah. Kawasan yang menjadi prioritas yakni Semarang Utara, Semarang Timur, Gayamsari, Semarang Selatan. Keberadaan kampung kumuh di Semarang sudah tidak asing lagi mulai dari pusat kota hingga pinggir kota Semarang. Lokasi yang akan menjadi sebagai kampung vertikal berada di Pandean Lamper Semarang Selatan, yang masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai penujual barang-barang bekas. Dilokasi Pandean Lamper miliki permukiman kumuh. Kampung vertikal dipilih karena memiliki konsep yang berbeda dengan jenis hunian vertikal yang lainnya, dalam konsep kampung vertikal memiliki nilai-nilai kampung yang tidak didapat pada hunian vertikal seperti Rusun dan Apartemen. Kampung vertikal mempunyai ciri khas yaitu nilai sosial, nilai budaya yang ada pada perkampungan dahulu.