PERBANDINGAN DETEKSI POSISI ROTOR MOTOR SWITCHED RELUCTANCE ANTARA SENSOR PHOTOELECTRIC DAN METODE INPUT CAPTURE
Daftar Isi:
- Beberapa tahun terakhir, alat transportasi listrik mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat ditinjau dengan banyaknya alat transportasi listrik yang menggunakan motor listrik modern sebagai penggerak listrik. Salah satu jenis penggerak listrik yang digunakan adalah motor SRM (Switched Reluctance Motor). Motor switched reluctance memiliki beberapa keunggulan di antaranya konstruksi stator dan rotor yang sederhana, sistem pendingin sederhana, keandalan tinggi dan kinerja yang baik. Umumnya mengoperasikan motor switched reluctance memerlukan kontrol untuk membangkitkan magnet pada stator yang digunakan untuk menarik rotor. Sensor photoelectric berfungsi mendeteksi posisi rotor yang digunakan untuk menentukan saklar aktif pada konverter. Sensor tersebut dipasang secara manual dengan jarak 120o untuk mendeteksi rotor. Sensor photoelectric yang dipasang tidak tepat pada jarak 120o dapat mempengaruhi kinerja motor switched reluctance. Metode input capture digunakan untuk meningkatkan kinerja motor switched reluctance. Laporan Tugas Akhir membahas tentang pemberian komutasi yang sesuai dapat mempengaruhi putaran motor switched reluctance. Metode input capture dapat mengatur sudut untuk memberikan komutasi yang sesuai dengan posisi rotor. Komutasi yang sesuaikan dapat meningkatkan torsi dan kecepatan pada motor switched reluctance.