Mencegah Feminisasi Perempuan Buruh Migran Melalui Perdes dan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
Main Author: | SARASWATI, RIKA |
---|---|
Format: | Proceeding NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unika.ac.id/23290/1/ST-narsum%20wonosobo-5%20Feb%202018.jpg http://repository.unika.ac.id/23290/2/Pembicara%20di%20Wonosobo-raperdes%205%20Feb%202018.doc http://repository.unika.ac.id/23290/3/report%23antiplagiarism%20mencegah%20feminisme%20buruh-12243371.pdf http://repository.unika.ac.id/23290/4/Peer_Buku_Seminar_Tanpa_Prosiding-5%20Februari%202018.docx http://repository.unika.ac.id/23290/ |
Daftar Isi:
- Berpindahnya para perempuan dari satu wilayah ke wilayah lainnya merupakan satu cara untuk bertahan hidup. Di Indonesia, migrasi tenaga kerja ke luar negeri tidak terlepas dari situasi kemiskinan yang terus menjadi ancaman. Berpindahnya para perempuan sebagai pekerja di luar negeri memunculkan persoalan sosial, ekonomi, budaya dan hukum tidak hanya bagi perempuan pekerjanya, tetapi juga bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu perlu ada pengaturan bagi perempuan calon pekerja/buruh migran dan keluarganya yang ditinggalkan, khususnya di desa tempat asal kebanyakan para buruh migran, sebagai upaya pelindungannya. Peraturan desa diharapkan dapat mencegah feminisasi perempuan desa menjadi buruh migran.