Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dorongan mencari sensasi dan faktor neuroticism dengan perilaku berisiko pada orang dengan human immunodeficiency virus (HIV) di Semarang. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara dorongan mencari sensasi dan faktor neuroticism dengan perilaku berisiko pada orang dengan human immunodeficiency virus (HIV). Subjek dalam penelitian ini berjumlah 43 orang dibawah naungan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Arjuna Plus yang berdomisili di Semarang, yang dipilih secara insidental. Penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu Skala Perilaku Berisiko, Skala Dorongan Mencari Sensasi, dan Skala NEO PI-R (Faktor Neuroticism). Hasil analisis data dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda menunjukkan hasil yang sangat signifikan, dimana terdapat hubungan antara dorongan mencari sensasi dan faktor neuroticism dengan perilaku berisiko pada orang dengan human immunodeficiency virus (HIV) dengan R = 0,666, dan F = 15,926 dengan p<0,01. Selanjutnya, korelasi antara dorongan mencari sensasi dengan perilaku berisiko adalah sebesar 0,630 dengan p<0,01, yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dorongan mencari sensasi dengan perilaku berisiko pada orang dengan human immunodeficiency virus (HIV). Korelasi antara faktor neuroticism dengan perilaku berisiko adalah sebesar 0,413 dengan p<0,01, yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara faktor neuroticism dengan perilaku berisiko pada orang dengan human immunodeficiency virus (HIV). Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima.