COPING STRESS PADA LESBIAN YANG MENGALAMI PUTUS CINTA
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kaum lesbian menunjukkan hubungan dan orientasi seksual mereka kepada masyarakat luas. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap coping stress yang dilakukan kaum lesbian pada saat mengalami putus cinta. Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian kualitatif fenomenologis. Pada penelitian ini, subjek penelitian yang digunakan merupakan tiga orang subjek yang memiliki kriteria (1) mengakui dirinya sebagai seorang lesbian, (2) telah mengalami putus cinta hingga stress maksimal dua tahun terakhir (3) sudah terjun dalam dunia homoseksual minimal selama dua tahun, dan (4) pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis mereka. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan angket terbuka yang dilakukan di sebuah café di Semarang. Data yang sudah didapatkan ini dianalisis dengan analisis horizonalisasi, pengkodingan dan penentuan tema sehingga didapati benang merah yang menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek memilih melalukan jenis coping sehat seperti (1) memenejemen waktu, (2) menyeimbangkan waktu bermain dan bekerja, (3) olahraga, (4) menulis, (5) family time dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak semua lesbian yang mengalami putus cinta melakukan jenis coping stress yang tidak sehat. Adapula faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal (kepribadian, hati yang terbuka, dorongan diri) dan faktor eksternal (keluarga, teman, dan lain sebagainya)