Daftar Isi:
  • Korupsi masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Berdasarkan website Transparency International, pada tahun 2017 Indonesia menduduki peringkat 96 dari 180 negara di dunia. Skor yang masih rendah ini mengindikasikan bahwa masih tingginya tingkat korupsi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh dari tata kelola perusahaan dan karakteristik perusahaan terhadap kecenderungan mengungkapkan kebijakan anti korupsi di perusahaan. Tata kelola perusahaan dicerminkan oleh empat variabel yakni independensi dewan komisaris, kompetensi komite audit, kepemilikan institusional dan keberagaman gender dalam anggota komisaris. Sedangkan karakteristik perusahaan dicerminkan oleh ukuran perusahaan dan risiko industri. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013 hingga 2017. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan total perusahaan sebanyak 1619 perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa independensi dewan komisaris, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kecenderungan mengungkapkan kebijakan anti korupsi di perusahaan. Variabel kompetensi komite audit dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kecenderungan mengungkapkan kebijakan anti korupsi di perusahaan. Sedangkan risiko industri berpengaruh negatif terhadap kecenderungan mengungkapkan kebijakan anti korupsi di perusahaan.