Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan, Kualitas Laba, dan Mekanisme Good Corporate Governance dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013
Daftar Isi:
- Financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum kebangkrutan ataupun likuidasi. Apabila masalah ini tidak segera diatasi, akan menyebabkan perusahaan berujung pada kebangkrutan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan model financial distress agar dapat mendeteksi sejak dini apakah perusahaan mengalami kondisi financial distress dan diharapkan dapat melakukan perbaikan-perbaikan sehingga tidak masuk pada tahap kesulitan yang lebih berat seperti kebangkrutan atau likuidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan, kualitas laba, dan mekanisme good corporate governance dalam memprediksi financial distress. Kinerja keuangan diukur dengan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio aktivitas. Kualitas laba diukur dengan discretionary accruals. Sedangkan mekanisme good corporate governance diukur dengan proporsi komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran komite audit. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Berdasarkan metode purposive sampling, diperoleh 162 sampel yang terdiri dari 20 sampel perusahaan yang mengalami financial distress dan 142 sampel perusahaan yang sehat. Kriteria financial distress dalam penelitian ini adalah apabila selama dua tahun berturut-turut mengalami laba operasi bersih (net operatiang income) negatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas yang rendah cenderung mengalami financial distress, sedangkan perusahaan yang memiliki rasio leverage, proporsi komisaris independen, dan ukuran komite audit yang tinggi cenderung mengalami financial distress. Penelitian ini juga membuktikan bahwa rasio likuiditas, rasio aktivitas, kualitas laba, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial tidak dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.