PENGARUH SIFAT KEPRIBADIAN, STRES KERJA, TURNOVER INTENTION, POSISI AUDITOR, INTENSITAS MORAL, KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN ORGANISASI, TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR
Daftar Isi:
- Pelaksanaan prosedur audit secara seksama dan cermat yang dilakukan auditor dapat menghasilkan kualitas audit yang baik. Namun ternyata masih banyak terjadi potensi penurunan kualitas audit yang disebabkan dari tindakan auditor dalam menyelesaikan tugas audit yang melakukan perilaku disfungsional audit. Kualitas audit dapat dipengaruhi oleh perilaku auditor dalam pelaksanaan program audit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat kepribadian, stres kerja, turnover intention, posisi auditor, intensitas moral, kompleksitas tugas, locus of control, komitmen organisasi dan tekanan anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional audit. Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di daerah Kota Semarang, teknik pengambilan sampelnya dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji model fit, koefisien determinasi (adjusted R2), analisis regresi berganda, uji hipotesis. Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden mengenai sifat kepribadian, turnover intention, posisi auditor, intensitas moral, locus of control, komitmen organisasi dan tekanan anggaran waktu termasuk dalam kategori tinggi. Namun stress kerja dan kompleksitas tugas termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil olah data didapatkan hasil bahwa sifat kepribadian openness to experience (O) berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional audit dengan nilai signifikansi/2 0,0025, conscientiousness (C) dengan nilai signifikansi/2 0,0005, extraversion (E) dengan nilai signifikansi/2 0,0145, agreeableness (A) dengan nilai signifikansi/2 0,0000, neuroticism (N) dengan nilai signifikansi/2 0,0225. Stres kerja berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional audit dengan nilai signifikansi/2 0,0175, turnover intention dengan nilai signifikansi/2 0,0170, posisi auditor dengan nilai signifikansi/2 0,0095, intensitas moral dengan nilai signifikansi/2 0,0142, kompleksitas tugas dengan nilai signifikansi/2 0,0000, locus of control dengan nilai signifikansi/2 0,0000, komitmen organisasi dengan nilai signifikansi/2 0,0165 dan komitmen organisasi dengan nilai signifikansi/2 0,0165 dan tekanan anggaran waktu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sifat kepribadian, stres kerja, turnover intention, posisi auditor, intensitas moral, kompleksitas tugas, locus of control, komitmen organisasi dan tekanan anggaran waktu berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional audit. Kata Kunci : sifat kepribadian, stres kerja, perilaku disfungsional audit.