PERENCANAAN PENGENDALIAN KUALITAS VULKANISIR BAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA CV PUSAKA JAYA BAN CIREBON
Daftar Isi:
- Saat ini, banyak perusahaan yang berlomba- lombauntuk menghasilkan barang yang berkualitastinggi. Dengan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi maka perusahaan akan di percaya oleh konsumen sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. CV Pusaka Jaya Ban Cirebon merupakan perusahaan yang bergerak dibidang vulkanisir ban yang memiliki masalah dalam prosesproduksi yang belum memiliki standart produksi yang baik, karena dapat dilihat masih banyaknya produk cacat dalam proses produksi ban vulkanisir. Salah satu cara alternatif yang dapat membantu perusahaan dalam menghasilkan produk sesuai standar kualitas melalui pengendalian kualitas menggunakan metode six sigma. Six sigma merupakan suatu metode pengendalian kualitas yang bertujuan untuk dapat mengurangi tingkat kecacat mencapai 3,4 DPMO (defect per million opportunities). Metode penelitian pada jenis dan sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah six sigma dengan menggunakan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control). Berdasarkan peneliti yang telah dilakukan pada ban vulkanisir, dapat diketahui bahwa CV Pusaka Jaya Ban Cirebon memiliki DPMO pada bulan Oktober 2018 yaitu 3176 dengan tingkat sigma sebesar 4,23, dengan dibandingkan nilai DPMO 1% pada bulan Oktober 2018 sesuai dengan batas toleransi perusahaan maka nilai DPMO 1380 dengan nilai sigma 4,5. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan CV Pusaka Jaya Ban belum mencapai nilai sigma yang diinginkan yaitu sebesar 4,5. Untuk mengidentifikasi sumber akar penyebab menggunakan diagram pareto, penyebab utama masalah kecacatan produk ban vulkanisir adalah (blown tread, dirty mould, blown ply, blown sidewall, crack ix sidewall). Setelah mengetahui penyebab terbanyak produk cacat maka langkah selanjutnya adalah menggunakan fishbone diagram , dari fishbone diagram dapat diketahui manpower faktor paling banyak menimbulkan produk cacat 53%, machines 17,6, materials 17,6, media 5,9%, methods 5,9%. Adapun saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan yaitu memberikan prosedur kerja secara tertulis, memberikan alat bantu untuk memindahkan barang seperti troli, melakukan service mesin secara rutin, menginvestasikan mesin scanner untuk memilih bahan baku. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Metode Six Sigma