Daftar Isi:
  • Salah satu faktor pertimbangan penanam modal untuk berinvestasi di reksadana adalah kemampuan reksa dana menghasilkan imbal hasil (return)yang dapat ditunjukkan melalui Nilai Aktiva Bersih (NAB). Perubahan NAB per Unit Penyertaan dapat menjadi sebuah indikator kinerja investasi suatu reksa dana (Pratomo dan Nugraha, 2004 : 53). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel makro yang diteliti yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, kurs Rupiah pada Dollar AS, harga emas dan IHSG terhadap kinerja reksa dana saham. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi liner berganda yang dilakukan dengan Eviews 7.0 . Dalam penelitian ini juga dilakukan uji asumsi klasik agar hasil yang didapatkan tidak bias. Selain itu untuk menilai goodness of fit model maka dilakukan uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. Penelitian ini menggunakan data bulanan dari tahun 2012-2014 untuk tiap variabel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, kurs Rupiah pada Dollar AS, harga emas dan IHSG berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksa dana saham. Sedangkan secara parsial, hanya variabel IHSG yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksa dana saham ......Selain itu, diperoleh bahwa nilai adjusted R-square sebesar 0.9325. Hal ini menunjukkan bahwa 93,25% variasi kinerja reksa dana saham dapat dijelaskan oleh tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, kurs Rupiah pada Dollar AS, harga emas dan IHSG.