Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan pemenuhan tugas perkembangan dewasa awal dalam pengembangan insomnia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus eksplorasi dengan desain penelitian studi kasus tunggal. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan yang mengalami insomnia klinis dengan rentang usia 22-27 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, The Insomnia Severity Index (ISI) dan tes psikologi (EPPS, Teknik Wartegg, dan Tes Grafis). Data dianalisis dengan mengkategorikan tema-tema yang ditemukan dari pengalaman partisipan kemudian menjelaskan hubungan antar pola-pola yang telah ditemukan ke dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan pemenuhan tugas perkembangan dewasa awal dapat menjadi faktor risiko seseorang mengalami insomnia. Ketidakpercayaan diri akibat pola asuh menjadi faktor utama yang menghambat pemenuhan tugas perkembangan dewasa awal. Hal ini memunculkan kecemasan untuk memenuhi standar dalam diri agar terhindar dari penolakan. Kurangnya kontrol diri terhadap kecemasan dapat mempengaruhi proses berpikir yang menjadikan seseorang tetap terjaga sehingga mengembangkan kebiasaan tidur yang tidak baik. Bertahannya kebiasaan tidur ini menyebabkan gejala dan dampak insomnia bertahan dan gagal teratasi.