Daftar Isi:
  • Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian yang handal dan keberadaannya sangat diperhitungkan. UMKM memberikan kontribusi yang cukup banyak bagi perekonomian Indonesia, salah satunya penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangi masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Namun, bila ditelusuri lebih jauh ke dalam setiap organ tubuh UMKM, masih terdapat banyak masalah serta kekurangannya. Banyak masalah yang dihadapi UMKM dalam keberlangsungan usahanya terutama dari pengelolaan arus kas atau manajemen cash flow. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sudahkah UMKM melakukan manajemen cash flow dalam menjalankan usahanya serta sudahkah mengimplementasikan manajemen cash flow dengan baik (berdasarkan prinsip-prinsip manajemen cash flow). Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan jumlah responden sebanyak 10 yang mana semuanya merupakan UMKM batik di Kampung Batik Semarang dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM batik di Kampung Batik Semarang baru menerapkan manajemen cash flow hanya pada tahapan pencatatan pemasukan dan pengeluaran secara sederhana dan belum terstruktur sesuai dengan standar akuntansi yang baik karena latar belakang pendidikan yang menyebabkan kurangnya pengetahuan akan pengelolaan arus kas yang baik di dalam berwirausaha. Karena baru menerapkan sebatas pada tahapan pencatatan saja, maka UMKM batik di Kampung Batik Semarang belum mengimplementasikan manajemen cash flow berdasarkan prinsip-prinsip manajemen cash flow. Hal ini selain dikarenakan latar belakang pendidikan juga dikarenakan kurangnya kesadaran serta kurangnya kepekaan dari para pemilik UMKM batik di Kampung Batik Semarang akan pentingnya manajemen cash flow yang baik (berdasarkan prinsip-prinsip manajemen cash flow), terutama dalam perencanaan, pemantauan, serta pengontrolan arus kas.