Daftar Isi:
  • Penelitian ini secara empiris dilakukan untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional dan cara belajar mahasiswa akuntansi merupakan faktor yang mempengaruhi nilai MK akuntansi di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan emosional yang dimiliki individu, yang meliputi kemampuan mengontrol diri sendiri (self control), memiliki semangat ketekunan (zeal and persistence), kemampuan memotivasi diri sendiri (ability to motivate oneself), ketahanan menghadapi frustasi, kemampuan mengatur suasana hati (mood), dan kemampuan menunjukkan empati, harapan, serta optimisme (Goleman, 1996). Drs. Soemadi Soerjabrata, merumuskan belajar sebagai segenap rangkaian kegiatan / aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen (Liang Gie, 1985 : 14). Yang dimaksud dengan nilai MK akuntansi di sini adalah seberapa dalam mahasiswa mampu memahami dan menelaah akuntansi secara keseluruhan dilihat dari nilai yang diperolehnya. Dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional dan cara belajar mahasiswa akuntansi terhadap nilai MK akuntansi digunakan analisis regresi berganda. Penelitian dilakukan kepada 73 orang mahasiswa akuntansi yang telah menempuh mata kuliah praktikum pemeriksaan akuntansi. Jawaban dari ke-73 orang responden itulah yang akan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan dukungan terhadap hipotesis bahwa kecerdasan emosional dan cara belajar mahasiswa akuntansi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai MK akuntansi di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional dan cara belajar maka akan semakin tinggi pula nilai MK akuntansi.