ANALISA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ
Daftar Isi:
- Laporan Keuangan merupakan suatu cerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena didalam laporan keuangan terdapat informasi – informasi yang dibutuhkan oleh pihak – pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Laporan Keuangan disusun oleh manajemen, sehingga dapat disimpulakan bahwa laporan keuangan menunjukkan kinerja manajemen dan merupakan sumber dalam mengevaluasi performance manajemen, oleh karena itu manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan lebih baik. Hal ini didasari oleh manjemen, sehingga manajemen cenderung melakukan disfuctional behavior ( perilaku tak semestinya ) yaitu dengan melakukan perataan laba untuk mengatasi berbagai konflik yang timbul antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Tujuan dari perataan laba dapat disimpulkan sebagai usaha yang dilakukan oleh manajemen untuk menekan variasi dalam laba sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Prinsip – prinsip Akuntansi yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti mencoba melakukan pengujian terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi tindakan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi praktek perataan laba adalah ukuran perusahaan, ROI, dan DER.. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini adalah 61 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tiga tahun yaitu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 . Dalam penelitian ini variabel Dependennya adalah perataan laba sedangkan variabel Independennya adalah Total Aktiva, ROI, dan DER. Untuk menghitung tindakan perataan laba dengan menggunakan Indeks Eckel yaitu : CVDS > CVDI Sedangkan untuk menghitung variabel Independen yaitu Total Aktiva, DER, dan ROI dengan menggunakan analisis regresi logistik yaitu uji multikolinearilitas, uji kecocokan model ( Goodness of Fit ), Overall Model Fit, Overall Clasification Table. Variabel Total Aktiva memiliki koefisien regresi sebesar –0, 00000006 dengan tanda koefisien negatif. Sedangkan pengujian statistik diperoleh nilai Wald sebesar 0,241 dengan signifikasi sebesar 0, 623. Nilai signifikasi tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, apabila menggunakan taraf signifikasi 5 % maka hipotesa nol penelitian akan diterima. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan yang diproksikan Total Aktiva tidak memiliki pengaruh yang signifikasi terhadap perataan laba. Variabel ROI memiliki koefisien regresi sebesar –0, 01299472 dengan tanda koefisien negatif. Sedangkan hasil pengujian statistik diperoleh nilai Wald sebasar 0, 100 dengan signifikasi sebesar 0,752. Nilai signifikasi tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, apabila menggunakan taraf signifikasi 5% maka hipotesa nol penelitian ini akan diterima. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ROI tidak memiliki pengaruh yang signifikasi terhadap perataan laba. Variabel DER memiliki koefisien regresi sebesar 0,27067669 dengan tanda koefisien positif. Sedangkan hasil pengujian statistik diperoleh nilai Wald sebesar 2,452 dengan signifikasi sebasar 0,117. Nilai signifikasi tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, apabila menggunakan taraf signifikasi 5% maka hipotesa nol penelitian ini akn diterima. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa DER tidak memiliki pengaruh yang signifikasi terhadap perataan laba. Dengan tidak diperolehnya pengaruh yang signifiaksi dari Total Aktiva, ROI, dan DER, maka diperoleh masih besarnya pengaruh variabel lain yang berperan dalam perilaku perataan laba oleh perusahaan.