HUBUNGAN KOMPENSASI MANAJERIAL DENGAN KINERJA ORGANISASIONAL,KAJIAN EMPIRIS PADA PERUSAHAAN BERTIPOLOGI PROSPEKTOR DAN DEFENDER
Daftar Isi:
- Dampak era pasar bebas dapat dirasakan pelaku bisnis baik di negara maju maupun negara sedang berkembang. Dampak berupa persaingan bisnis yang semakin ketat dan makin meningkat intensitasnya selayaknya memicu perusahaan untuk senantiasa berupaya merumuskan dan menyempurnakan strategi bisnisnya sehingga tercipta keunggulan bersaing dan keunggulan strategi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kompensasi manajerial dengan kinerja organisasional, kajian empiris pada perusahaan bertipologi prospektor dan defender. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel data laporan keuangan 259 perusahaan publik yang terdaftar dalam BEJ. Kriteria dalam penelitian ini adalah data kompensasi kas CEO non publik (82) dan publik (143). Perusahaan yang terpilih sebagai sampel 36. Hubungan antara kinerja perusahaan yang diukur dari nilai EPS, dengan kompensasi organisasional yang diukur dari nilai kompensasi CEO (Chief Executive Officer) dari masing-masing perusahaan. Alat analisis yang digunakan dengan model persamaan regresi sederhana dan model korelasi rank spearman. Berapapun kekuatan dorongan Kompensasi Manajerial dalam meningkatkan skala kegiatan organisasi, keuntungan atau hasilnya, yang ditunjukkan dengan nilai EPS masih tergantung dari suasana pasar, keadaan perekonomian dan lain-lain. Faktorfaktor tersebut merupakan variabel-variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu pola hubungan antara kinerja organisasi dan kompensasi manajerial tidak memiliki pola hubungan mekanistik. Pola yang terjadi pada hubungan kedua variabel ini disebut dengan pola hubungan stocastic. Pola hubungan stocastic adalah pola hubungan yang memiliki probabilitas akan terjadinya hubungan yang terpola. Jika probabilitas hubungan yang terpola tinggi, maka probabilitas kesalahan dalam menggunakan salah satu variabel terkendali akan kecil. Sebaliknya jika probabilitas pola hubungan yang acak (random) tinggi, maka terdapat kemungkinan memakai variabel terkendali akan tidak berdayaguna.