Daftar Isi:
  • Pemilihan metode akuntansi konservatif dapat dijelaskan dengan konflik pemegang obligasi-pemegang saham. Ada empat faktor yang dapat menimbulkan konflik pemegang obligasi-pemegang saham. Faktor tersebut adalah penggantian aktiva, underinvestment, kebijakan dividen, dan penerbitan hutang baru. Penelitian ini menyediakan bukti mengenai peran konflik pemegang obligasi-pemegang saham terhadap pemilihan metode akuntansi konservatif. Alasan peneliti memilih topik ini karena pengaruh dari konservatisme dalam praktek akuntansi sudah berlangsung lama dan mempengaruhi penilaian dalam akuntansi. Konflik pemegang obligasi-pemegang saham muncul karena perusahaan tidak mampu membayar hutang yang jatuh tempo karena tidak memiliki aktiva bersih yang cukup. Ketidaktersediaan aktiva bersih yang cukup tersebut dikarenakan pembayaran dividen yang terlalu tinggi kepada pemegang saham. Alternatif untuk mencegah terjadinya pembayaran dividen yang terlalu tinggi kepada pemegang saham yaitu dengan menggunakan akuntansi yang konservatif secara konsisten. Peneliti menghipotesiskan bahwa (i) konflik pemegang obligasi-pemegang saham berpengaruh secara positif terhadap pemilihan metode akuntansi konservatif (ii) ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap pemilihan metode akuntansi konservatif. Penelitian ini menggunakan data perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta dengan periode 2001-2005. Konservatisme diukur dengan konservatisme akrual. Hasil dari model keempat mendukung hipotesis bahwa konflik pemegang obligasi-pemegang saham berpengaruh positif terhadap pemilihan metode akuntansi konservatif. Untuk model kelima, hasilnya mendukung hipotesis bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap pemilihan metode akuntansi konservatif.